Motivation Letter #8: Berikan 1001 alasan

Love-Couple-Photography-HD-Wallpaper-1080x675

Gambar diambil dari http://hdwallpaper2013.com

Bagi anda yang sudah punya pasangan, bisakah anda memberikan alasan/jawaban ketika ada orang yang bertanya, misalnya:

  • Mengapa anda memilih pasangan anda?
  • Apa saja kelebihan dia?
  • Apa hal-hal yang membuat anda jatuh cinta dengan dia?
  • Petualangan apa yang anda ingin lakukan bersama dengan dia?
  • Mengapa dia, dan bukan teman sekelas anda yang lebih tampan/cantik?
  • Dan sebagainya.

Pada intinya, secara hiperbola, anda punya 1001 alasan untuk membela dan memberikan penjelasan/argumen mengenai pasangan anda.

Hal demikian pula lah yang harus anda lakukan kalau anda benar2 “jatuh cinta” pada program yang anda tuju.
Anda harus melakukan riset, misalnya:

  • Di program ini saya akan belajar apa saja sih?
    Jangan puas pada high-level detail, tetapi coba browsing sampai level deskripsi mata kuliahnya (sebisa mungkin).
  • Siapa saja sih pengajarnya?
    Apakah mereka qualified enough?
  • Bentuk kuliahnya gimana ya?
    Apakah lebih ke arah classroom, coursework, atau research?
  • Mobilitynya gimana ya?
    Saya akan kuliah dimana saja sih?
    Apakah kombinasi negara, universitas, dan modulnya cocok untuk saya dan sesuai minat?
  • Apakah kalau ambil program ini, tujuan saya bisa tercapai?
    Apa nilai tambah program ini bagi diri saya?
  • Mata kuliah X, sepertinya sama nih sama S1 saya?
    Apa hal berbeda yang bisa saya pelajari, sekalipun materi kuliahnya hampir sama?

Semakin banyak anda menemukan alasan untuk “jatuh cinta” pada program tsb, semakin mudah merangkai motivation letter. Dan sangat disarankan anda riset banyak dulu sebelum memulai menulis motivation letter. Otherwise, you may get stuck in the middle. Lalu perasaan malas mengedit motivation letter karena “stuck” akan semakin menghinggapi (I’ve been there).

Jangan lupa, motivation letter seharusnya berisi mengenai motivasi mengapa anda tertarik akan program tsb. Bukan ringkasan CV, bukan curhatan kegagalan di masa lalu. Kalaupun hal2 tsb perlu dimasukkan sebagai “bumbu” atau “side dish”, maka ingatlah, bahan pelengkap tidak boleh lebih banyak dari main coursenya.

Selamat mencoba.

2 thoughts on “Motivation Letter #8: Berikan 1001 alasan

Leave a comment