Semua ada kelebihan (dan juga kekurangannya)

Belakangan ini, saya cukup sering menggunakan transportasi berbasis aplikasi online. Tanpa bermaksud mempromosikan merk (tulisan ini bukan pesanan siapapun), saya banyak menggunakan Uber dan Gojek.

Tetapi, ada kalanya juga, di saat atau kondisi tertentu, saya menggunakan taksi berlisensi.

Anyway, inti tulisan saya bukanlah tentang transportasi (ulasan berikut hanya untuk memberi bayangan saja, bukan ulasan komprehensif mengenai perbandingan moda transportasi).

Keunggulan Uber (motor) dan Gojek (motor): 

  • Mudah didapatkan, jam berapapun, tinggal pesan via aplikasi
  • Harga ekonomis (kalau Uber berdasarkan jarak dan waktu, kalau Gojek sudah ditentukan di awal berdasarkan inputan lokasi asal dan tujuan)
  • Relatif lebih cepat menembus kemacetan, dibandingkan mobil

Kelemahannya:

  • Kalau hujan, ya kehujanan; kalau panas, ya kepanasan
  • Terpapar debu sepanjang perjalanan (dibandingkan bila naik mobil)

Keunggulan Uber (mobil) dan Gojek (mobil)

  • Lebih nyaman dibanding motor, dan lebih murah dibandingkan taksi berlisensi
  • Jenis mobil umumnya menggunakan MPV, sehingga lebih banyak tempat bila membawa barang (misal: koper)

Kelemahannya:

  • Terkena peraturan ganjil-genap di beberapa ruas jalan di Jakarta
  • Di beberapa tempat publik (misal: mal, airport), pada umumnya harus menunggu sampai kendaraan datang (dibanding taksi yang sudah standby di pangkalannya)

Keunggulan taksi berlisensi

  • Tidak kena peraturan ganjil-genap
  • Bila ada pangkalan (dan tidak ada antrian panjang), taksi bisa didapatkan lebih cepat dibandingkan kendaraan yang dipesan via aplikasi online

Kelemahannya

  • Harga lebih tinggi

Nah, dalam hubungannya dengan usaha kita untuk meraih sesuatu yang lebih baik, apakah itu beasiswa, pekerjaan, bisnis/usaha, ataupun pasangan hidup, setiap orang pasti memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Terkadang memang mudah melihat “kelebihan/keunggulan” orang lain, sebagaimana pepatah “rumput tetangga lebih hijau”, tanpa menyadari bahwa diri kita juga tentunya punya sesuatu kelebihan, entah itu sudah tampak, atau masih menunggu untuk dimunculkan.

Dalam beberapa reuni dengan teman-teman sekolah di masa lalu, saya melihat bahwa tidak selalu, mereka yang dulunya ranking top 5, populer di sekolah, berpengaruh, saat ini, ada dalam posisi yang sama seperti dahulu. Ada teman-teman yang dulunya biasa-biasa saja, kurang menonjol, tetapi sekarang menjadi seseorang yang mengagumkan.

Jadi, pendapat saya, tergantung bagaimana setiap orang mau “menerima” kondisi dirinya, mengenali kekuatan dan kelemahannya, tidak berputus asa terhadap kelemahan, dan mencari jalan bagaimana bisa menjadi sukses, berhasil, dan meraih apa yang dia berani impikan/cita-citakan.

Sebuah kutipan mengatakan “The journey of a thousand miles begins with one step”. Jadi, jangan berfokus pada kelemahan dan kekuranganmu. Tetaplah miliki impian, dan berjalanlah ke arah yang yang dicita-citakan.

Semoga mencerahkan !!